Freddie Mercury & Mary Austin : Sebuah Kisah Cinta Sejati yang Terhalang Karena Kelainan Seks

Sebagai penggemar band Queen, sebenarnya aku sudah tau sejak lama tentang hubungan si vokalis, Freddie Mercury dengan Mary Austin ini. Tapi hanya sebatas bacaan di wikipedia / website - website lain, tidak ada visualisasi yang menggambarkan hubungan mereka ini, hanya sebatas tulisan - tulisan yang dibuat & aku sendiri hanya bisa membayangkan bagaimana hubungan mereka. Tapi sejak film biopic band Queen yaitu film 'Bohemian Rhapsody' tayang awal bulan ini, sedikit banyak sudah bisa menggambarkan betapa tragisnya kisah cinta mereka berdua.

Freddie Mercury berkenalan dengan Mary Austin lewat Brian May, sang gitaris Queen pada awal 1970an.  Tak selang beberapa lama, mereka resmi berpacaran & memutuskan untuk tinggal bersama di sebuah flat di Kensington, salah satu kota di Inggris. Mereka bahkan telah bertunangan untuk menunjukkan keseriusan hubungan mereka. 

Akan tetapi, drama dimulai pada tahun 1975, Freddie mulai menyadari bahwa ia merasa bahwa dia seorang biseksual, yang artinya dia tertarik kepada sesama jenis maupun lawan jenis. Ia juga menciptakan lagu 'Love of My Life', sebagai isyarat secara tidak langsung mengenai ketakutannya bahwa Mary Austin akan meninggalkan dia akibat kelainan seks-nya ini. Saat Queen berada di Amerika Serikat untuk melakukan tur konser A Night at The Opera Tour, perselingkuhan Freddie dengan sesama jenisnya dimulai, dia berselingkuh dengan seorang petinggi di Elektra Records, sebuah perusahaan rekaman di Amerika Serikat. Hubungan ini tidak diketahui oleh Mary Austin, sampai pada akhirnya, tahun 1976 bulan Desember, Freddie mengakui semuanya kepada Mary Austin, bahwa ia seorang biseksual & lagu 'Love of My Life' memang diciptakan untuk Mary.

'Love of My Life
You hurt me
You've broken my heart
And now you leave me'

Pada akhirnya lirik lagu 'Love of My Life' memang terbukti, Mary Austin kecewa terhadap Freddie, dan melepaskan cincin tunangan mereka. Freddie Mercury memutuskan pindah dari flat yang ditempatinya bersama Mary Austin untuk mengontrak di flat yang ada di seberang jalan. 

'When I grow older 
I will be there at your side
to remind you
How I still love you
I still love you'

Yah sesuai lirik lagu 'Love of My Life' diatas, Freddie memang pada kenyataannya sangat cinta kepada Mary Austin, akan tetapi kelainan seks-nya tidak bisa terbendung, walaupun hati dan jiwanya hanya untuk 1 orang yaitu Mary Austin. Ajaibnya, mereka tidak sama sekali langsung bermusuhan, saat Freddie sedang mengalami kesulitan & kesepian, Mary Austin selalu ada untuk menemani dan mendengarkan semua keluh kesahnya Freddie. Pada tahun 1985, pada sebuah interview, Freddie berkata bahwa ia selalu menganggap Mary Austin adalah istrinya secara tidak langsung, walaupun Mary Austin pada akhirnya memiliki pacar baru. Berikut pernyataannya :

"All my lovers asked me why they couldn't replace Mary,
but it's simply impossible.
The only friend I've got is Mary, 
and I don't want anybody else.
To me, it was a marriage,
She was my common-law wife"

Pada tahun 1986, Freddie tinggal bersama dengan pasangan gay-nya yang bernama Jim Hutton. Akan tetapi, hal itu tidak melunturkan hubungan Freddie dengan Mary Austin, terbukti dengan Freddie menjadi bapak baptis dari anak tertua Mary Austin yang bernama Richard. Ketika tahun 1987, Freddie yang sudah diketahui terdiagnosa AIDS, Mary masih bersedia merawat Freddie hingga akhirnya Freddie menghembuskan napas terakhir pada tahun 1991. Freddie pernah menjulukinya 'the old faithful' alias 'yang paling setia'.

Setelah Freddie meninggal tahun 1991, Freddie menyerahkan seluruh warisan kekayaannya serta royalti musiknya kepada Mary Austin, dan hanya menyerahkan sedikit warisan kepada keluarganya maupun Jim Hutton & pembantu - pembantu pribadinya. Bahkan sebelum meninggal, Freddie mempercayakan Mary Austin untuk menyimpan dan mengubur abu jenazahnya saat ia meninggal kelak. Dan benar, hingga saat ini abu jenazah Freddie masih disimpan oleh Mary Austin, di tempat yang sama sekali tidak diketahui bahkan oleh keluarga Freddie, anggota Queen, ataupun fans Queen. Setelah Freddie meninggal, Mary Austin bersama dengan 3 personel Queen tersisa (Brian May, Roger Taylor, John Deacon) membentuk 'Mercury Phoenix Trust Organization' sebagai lembaga yang peduli terhadap orang - orang penderita HIV / AIDS. 

Sungguh kisah cinta sejati yang tragis....

Ungkapan 'cinta memang tak harus memiliki' terbukti di kisah cinta mereka ini

Coba bayangkan seandainya Freddie bukan seorang biseksual & mereka benar - benar menikah dan punya keturunan, pasti mereka adalah pasangan paling bahagia di muka bumi ini.

Yah, tapi cuma seanndainya......

We still love you, Freddie !!!!


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Belajar Teknik Industri : Pengendalian Kualitas dengan Peta Kendali Atribut (p-Chart)

Belajar Teknik Industri : Cara meng-assembly-kan Part Pada Software Catia

15 Fakta Tentang Oasis Band